Minggu, 01 Juni 2014

Pengertian, Kisah dan Hikmah Isra’ Mi’raj

Pengertian Isra’ Mi’raj

isra' mi'rajIsra’ Mi’raj merupakan salah sebuah kisah sejarah agung dalam Islam yang dialami Rasulullah SAW saat Rasulullah mengalami rentetan kesulitan dan kepahitan selama melaksanakan dakwah Islam, lalu rentetan tersebut dengan wafatnya paman Beliau Ali Bin Abi Thalib yang selalu menjadi pelindung lalu disusul istri beliau Sayyidah Khadijah RA yang sandaran kepercayaan keluarga dan ibu dari putri beliau. Tahun tersebut menjadi tahun dukacita (‘Am al-Huzni) bagi Rasulullah SAW. Pada kesempatan ini kami mencoba menulis secara ringkas dan berusaha tidak memenggal bagian sejarah peristiwa isra’ mi’raj.
Isra’ Mi’raj  adalah perjalanan yang dilakukan Rasulullah SAW dimalam hari dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis Masjid Aqsa lalu dilanjutkan Mi’raj menuju Sidratul Muntaha dengan menggunakan buraq yaitu seekor hewan yang menjadi kendaraan Nabi sebelumnya untuk bertemu Allah SWT dan menerima perintah shalat lima waktu.  Hal disebutkan oleh Allah SWT dalam Al-Qur’an surah Al-Isra’ ayat 1 :
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الأقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (١)
Artinya ; Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya[847] agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
Lebih lanjut, Allah menjelaskan pula dalam ayat yang lain pada surah An-Najm 1 – 18 :

Kisah Isra’ Mi’raj

Kisah mengenai perjalanan Isra’ Mi’raj  Rasulullah Saw banyak diriwayatkan oleh para sahabat seperti halnya riwayat Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda :
Aku berada dirumah Ummu Hani binti Abu Thalib ( Fakhitah ) pada malam senin 27 Rajab tahun ke 8 hijriah pada masa kenabian.disamping Ummu hani terdapat Fatimah az zahra ysng ketika itu berusia 9 tahun. Fatimah belum menikah dengan Ali bin Abi Thalib ketika telah berada di madinah. Tiba-tiba pintu diketuk seseorang. Fatimah keluar untuk melihat siapa yang mengetuk. Disana, ia melihat sosok yang mengenakan perhiasan dan pakaian. Dia mempunyai dua sayap berwarna hijau yang menutupi arah timur dan barat. Diatas kepalanya terdapat sebuah mahkota yang bertahtakan mutiara dan permata, dan didahinya bertulis لااله الاالله محمدالرسول الله. Fatimah bertanya apa yang anda kehendaki? Sosok itu menjawab, aku hendak menemui Muhammad. Fatimah lalu masuk dan berkata, Wahai ayahanda. Dipintu ada sesosok yang membuatku takut dan terkejut. Aku belum pernah melihat sosok seperti itu sama sekali. Dia mengatakan ingin menemui Muhammad. Rasulullah SAW lalu keluar dan ternyata sosok itu adalah jibril.
Lalu didatangkan kepada Rasulullah sebuah buraq yang digunakannya menuju Baitul Maqdis. Setiba disana Rasulullah SAW masuk masjid dan  melaksanakan  shalat sunat 2 rakaat. Setelah itu Jibril mendekati Rasulullah dan menawarkan bejana yang berisi khamar, air  atau susu, maka Rasulullah lantas memilih susu.
Setelah itu Rasulullah SAW melajutkan mi’raj menembus langit pertama. Pada langit pertama Rasulullah SAW diperkenalkan Sungai Nil dan Eufrat karena keduanya merupakan sungai yang berasal dari surga, telaga  Al-Kautsar  yang dipersiapkan untuk Rasulullah, serta sungai lainnya beraroma harum. Dilangit pertama itu pula Rasulullah diperlihatkan sosok malaikat berwujud separuh api dan separuh salju.
Dilangit Kedua (Al-Ma’un), Rasulullah bertemu dengan tentara malaikat yang bertugas menolong Islam hingga hari kiamat tiba. Beliau dipertemukan dengan dua orang yang memiliki wajah serupa yaitu Yahya bin Zakaria dan Isa bin Maryam untuk melaksanakan shalat dua rakaat menurut agama Ibrahim. Lalu Rasulullah berangkat menuju langit ketiga yang berjarak tempuh lima ratus tahun perjalanan.
Dilangit Ketiga (Al-Muzayyanah), Rasulullah SAW bertemu Nabi Daud AS dan Nabi Sulaiman AS, keduanya shalih ahli shalat malam serta bertemu pemuda berwajah sangat tampan, tak lain adalah Nabi Yusuf As, lalu shalat dua rakaat menurut agama Ibrahim.
Dilangit Keempat (Az-Zahirah), Rasulullah dipertemukan dengan Malaikat Izrail, malaikat yang bertugas sebagai malaikat pencabut nyawa, lalu bertemu dengan nabi Idris As dan Nabi Ibrahim As. Lalu shalat dua rakaat bersama mereka.
Dilangit Kelima ( Al-Munirah), dilangit ini Rasulullah diperlihatkan Neraka Jahannam yang dijaga oleh malaikat Malik, Malaikat Malik diciptakan dari kemarahan Allah SWT. Rasul diperlihatkan isi neraka jahannam lalu shalat dua rakaat bersama para malaikat.
Dilangit Keenam (Al-Khalisah), Rasulullah bertemu dengan malaikat penjaga sisi langit, dilangit keenam ini Rasulullah juga bertemu dengan Nabi Musa As yang berjanggut lebat hingga ke dada dan bertongkat. Lalu mereka shalat dua rakaat menurut agama Ibrahim.
Dilangit Ketujuh ( Al-Ajibah) dan Sidratul Muntaha, pada suatu tempat dilangit ketujuh malaikat Jibril meninggalkan Rasulullah untuk melanjutkan Mi’raj seorang diri dan bertemu dengan Allah diatas ‘Arsy. Berjarak sekitar dua busur anak panah, Rasulullah SAW merasakan kebahagiaan bertemu dengan Allah Sang Pemilik Alam. Rasulullah mendengar Qalam dan melihat malaikat Ar-Ruhaniyyun, lalu Rasulullah bertemu sosok yang tampan yang duduk diatas kursi cahaya menyandarkan punggung pada Baitul Makmur searah dengan Ka’bah, tak lain adalah Nabi Adam As. Disinilah Rasulullah melihat seratus ribu barisan malaikat berdiri tapi tidak ruku’, seratus ribu barisan malaikat ruku’ tapi tidak sujud, seratus ribu barisan malaikat sujud tapi tidak duduk dan mengangkat kepala hingga hari kiamat.
Pada pertemuan dengan Allah SWT, Rasulullah mendapatkan perintah untuk menunaikan shalat sebanyak lima puluh kali sehari semalam. Namun ditengah perjalanan hendak kembali, Rasulullah disarankan oleh Nabi Musa As untuk meminta keringanan lalu Allah kemudian mengabulkan yang awalnya 45 kali hingga 5 kali sehari semalam.

Waktu Isra’ Mi’raj

Tidak dapat dipungkiri bahwa terjadi perdebatan dikalangan sejarawan Islam mengenai kapan waktu yang tepat proses Rasulullah SAW melakukan isra’ mi’raj. Ada beberapa pendapat :
  1. Peristiwa Isra Mi’raj setidak-tidak terjadi sekitar lima belas bulan diutusnya Rasulullah SAW, ini menurut Imam Nawawi.
  2. Isra’ Mi’raj terjadi pada malam 27 Rabiul Akhir satu tahun sebelum hijrah, ini pendapat Imam Harbi.
  3. Isra’ Mi’raj terjadi setelah lima tahun diutusnya Rasulullah SAW, ini menurut pendapat Imam Az-Zuhri.
  4. Rasulullah melakukan isra’ mi’raj beberapa tahun sebelum hijrah ke Madinah, sebab Khadijah RA wafat lima tahun sebelum hijrah. Ada yang berpendapat empat dan tiga tahun. Ini menurut pendapat Imam Syaukani.
  5. Isra’ Mi’raj terjadi pada tanggal 17 Rabiul Awal saat Rasulullah berusia 51 tahun 9 bulan 28 hari. Dan memulai isra’ dari tempat antara sumur zamzam dan maqam Ibrahim As menuju Baitul Maqdis. Ini pendapat Imam Ar-Razi.
  6. Rasulullah SAW melakukan isra’ mi’raj setelah agama Islam telah tersebar di Mekkah dan seluruh kabilah pada tanggal 27 Rajab, ini menurut pendapat Imam Ibnu Ishaq .
Jadi peristiwa isra’ mi’raj menurut Ibnu Ishaq terjadi pada tanggal 27 rajab merujuk pada hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, serta adanya riwayat dari Al-Hasan Al-Bashri mengenai mimpi Nabi yang mengatakan bahwa Rasulullah berkata : “ Suatu ketika, aku tidur di Hajar Aswad, tiba tiba Jibril menghampiriku, menggerakkanku dengan kakinya, aku lalu duduk dan tidak melihat apapun. Akupun tidur kembali. Jibril menghampiriku untuk kedua kalinya. Ia menggerakkanku dengan kakinya. Aku duduk dan tidak melihat apapun, aku pun tidur lagi, lalu Jibril menghampiriku untuk kali ketiga. Aku duduk dan dia memegang lenganku. Aku berdiri bersamanya dan membawaku keluar menuju pintu masjid. Tiba tiba ada hewan berwarna putih, mirip kuda dan keledai. Dikedua pahanya terdapat dua sayap uang digunakan untuk duduk berlutut dikakinya. Jibril meletakkan tangannya pada pelana hewan itu lalu membawaku naik keatasnya. Dia kemudian membawaku keluar. Ia tidak mendahuluiku dan akupun tidak mendahuluinya.
Namun yang terpenting dari perbedaan yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidur di rumah sendiri, maupun dirumah Ummu Hani adalah benar, karena mimpi Nabi adalah benar.
Dan hal ini tidak bertentangan antara riwayat dengan Nash Al-Qur’an mengenai peristiwa isra’ mi’raj, dan diperkuat oleh Imam Ar-Razi bahwa isra’ mi’raj dimulai dari tempat antara sumur zamzam dan maqam Ibrahim As.
Hikmah Isra’ Mi’raj
Banyak para mufassir dan mufaqqih ( ahli fiqh ) menilai terdapat beberapa kandungan Isra’ Rasulullah :
  1. Perjalanan ke Baitul Maqdis didahulukan sebelum menuju ke langit ketujuh karena Allah ingin memperlihatkan kepada Rasulullah kiblat yang untuk beberapa waktu beliau melakukannya.
  2. Baitul Maqdis adalah tempat dikumpulkannya manusia (Mahsyar) dihari kiamat kelak. Allah ingin Rasulullah menginjakkan kakinya agar kelak umatnya dapat dengan mudah berdiri dihari kiamat karena keberkahan telapak kaki beliau.
Hukum Melaksanakan Isra’ Mi’raj
Pada dasarnya tidak ada hukum bagi orang yang ingin melanggengkan perayaan isra’ mi’raj, sebab orang yang melaksanakan perayaan isra’ mi’raj tidak menjadikan peristiwa isra’ mi’raj sebagai sebuah syariat. Bahwa peristiwa isra’ mi’raj mengandung hikmah yang luar biasa bagi ummat Rasulullah SAW itu adalah sebuah realitas yang tidak terbantahkan karena pada peristiwa tersebut Rasulullah mendapatkan perintah untuk diri dan umatnya melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam. Dan mengingat peristiwa isra’ mi’raj pada akhirnya akan senantiasa mengingatkan kita kewajiban syariat melaksanakan shalat lima waktu. Wallahu A’lam
====
Ditulis ketika dalam hening libur isra’ mi’raj

Sumber : http://al-badar.net/pengertian-kisah-dan-hikmah-isra-miraj/


just write some good posts worth bookmarking - © My Smile Just For You...



Posting Komentar

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...