Featured Article
Latest Post

Selasa, 03 Februari 2015

Pesta Maulid Di Ujungjaya Sumedang

Ujungjaya 31jan2015 - Ponpes Mathla'unnajah Menggelar Pesta Maulid nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan pada tanggal 31 januari 2015 bertempat di depan kantor kepala desa ujungjaya berlangsung meriah.

ujungjaya

event tersebut berjalan sangat meriah. Suasana panggung, tempat, sarana, akomodasi dan jalannya acara terorganisir dengan baik berkat kerja keras, kerja ikhlas seluruh penyelenggara.

Tanggapan dan antusiasme masyarakat Ujungjaya sangat postif terhadap acara yang di program oleh eo. multi progressive dan di gagas oleh ponpes mathla'unnajah secara keseluruhan.

ujungjaya bersholawat

Acara tersebut bertema "Menumbuhkembangkan Kesadaran Beragama Menuju Insan Merahputih Sejati" dan Bertujuan Menjadikan masyarakat lebih mengenal pesantren agar tidak canggung dan tidak malu berkecimbung di dalamnya...

Peringatan Maulid Nabi SAW itu sendiri mempunyai makna mendorong orang untuk membaca shalawat, dan shalawat itu diperintahkan oleh Allah Ta’ala, 
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam sejahtera kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56).
Demikianlah rahmat Allah terhadap siapa pun yang bergembira atas kelahiran Nabi, termasuk juga terhadap orang kafir sekalipun. Maka jika kepada seorang yang kafir pun Allah merahmati karena kegembiraannya atas kelahiran sang Nabi, apalagi anugerah Allah bagi umatnya yang beriman dan bertakwa.

Meneguhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW. Bagi seorang mukmin, kecintaan terhadap Rasulullah SAW. adalah sebuah keniscayaan, sebagai konsekuensi dari keimanan. Kecintaan pada utusan Allah ini harus berada di atas segalanya, melebihi kecintaan pada anak dan isteri, kecintaan terhadap harta, kedudukannya, bahkan kecintaannya terhadap dirinya sendiri. Rasulullah bersabda,
“Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orangtua dan anaknya. (HR. Bukhari).”
Demikian lah  Pesta Maulid Di Ujungjaya Sumedang, semoga tahun demi tahun acara peringatan maulid ini bisa lebih meriah lagi...

 multi progressive
 multi progressive

Rabu, 18 Juni 2014

Pengertian Bulan Ramadhan

keistimewaan bulan ramadhan keutamaan bulan ramadhan hikmah bulan ramadhan pengertian bulan ramadhan


pengertian bulan ramadhan

Pengertian Bulan Ramadhan

Ramadan (bahasa Arab:رمضان; transliterasi: Ramadhan) adalah bulan kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di dalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Alquran, mencari malam Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Alquran dan kemudian mengakhirinya dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri. Kekhususan bulan Ramadan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Alquran pada surat Al - Baqarah ayat 185 yang artinya:

    "bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu..."

Etimologi

Ramadan berasal dari akar kata ر م ﺿ , yang berarti panas yang menyengat. Bangsa Babylonia yang budayanya pernah sangat dominan di utara Jazirah Arab menggunakan luni-solar calendar (penghitungan tahun berdasarkan bulan dan matahari sekaligus). Bulan kesembilan selalu jatuh pada musim panas yang sangat menyengat. Sejak pagi hingga petang batu-batu gunung dan pasir gurun terpanggang oleh sengatan matahari musim panas yang waktu siangnya lebih panjang daripada waktu malamnya. Di malam hari panas di bebatuan dan pasir sedikir reda, tapi sebelum dingin betul sudah berjumpa dengan pagi hari. Demikian terjadi berulang-ulang, sehingga setelah beberapa pekan terjadi akumulasi panas yang menghanguskan. Hari-hari itu disebut bulan Ramadan, bulan dengan panas yang menghanguskan.

Setelah umat Islam mengembangkan kalender berbasis bulan, yang rata-rata 11 hari lebih pendek dari kalender berbasis matahari, bulan Ramadan tak lagi selalu bertepatan dengan musim panas. Orang lebih memahami 'panas'nya Ramadan secara metaphoric (kiasan). Karena di hari-hari Ramadan orang berpuasa, tenggorokan terasa panas karena kehausan. Atau, diharapkan dengan ibadah-ibadah Ramadan maka dosa-dosa terdahulu menjadi hangus terbakar dan seusai Ramadan orang yang berpuasa tak lagi berdosa. Wallahu `alam.

Dari akar kata tersebut kata Ramadan digunakan untuk mengindikasikan adanya sensasi panas saat seseorang kehausan. Pendapat lain mengatakan bahwa kata Ramadan digunakan karena pada bulan itu dosa-dosa dihapuskan oleh perbuatan baik sebagaimana matahari membakar tanah. Namun kata ramadan tidak dapat disamakan artinya dengan ramadan. Ramadan dalam bahasa arab artinya orang yang sakit mata mau buta. Lebih lanjut lagi hal itu dikiaskan dengan dimanfaatkannya momen Ramadan oleh para penganut Islam yang serius untuk mencairkan, menata ulang dan memperbaharui kekuatan fisik, spiritual dan tingkah lakunya, sebagaimana panas merepresentasikan sesuatu yang dapat mencairkan materi.

Demikian pengertian bulan ramadhan semoga bermanfa'at

Referensi : id.wikipedia.org

Sabtu, 14 Juni 2014

Silabus dan RPP Fiqih MTs SMP Kelas 1, 2, dan 3 ( VII, VIII, IX )

Silabus RPP fiqih
Perangkat Pembelajaran
Silabus dan RPP Fiqih MTs SMP Kelas 1, 2, dan 3 ( VII, VIII, IX )

rpp fiqih, silabus fiqih mts, silabus mts, silabus, rpp, silabus dan rpp, silabus sd, silabus smp, silabus sma, silabus smk 



File PDF:


  1. Kelas VII ( RPP, Silabus )
  2. Kelas VIII ( RPP, Silabus )
  3. Kelas IX ( RPP, Silabus )

File Ms.Word :


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Lain-Lain :

Semoga artikel Silabus dan RPP Fiqih MTs SMP Kelas 1, 2, dan 3 ( VII, VIII, IX ) dapat bermanfa'at. Jangan lewatkan posting menarik lainnya tentang pengertian metode pembelajaran dan artikel tentang Makalah Fiqih Islam. Terimakasih sudah singgah di Blog senyumkudakwahku.blogspot.com.

Rabu, 11 Juni 2014

Cara Muslimah Mempercantik diri

Muslimah Cantik
Semua wanita ingin tampil cantik, cantik secantik-cantiknya. Dalam Islam, muslimah mempercantik diri artinya mempercantik diri luar dalam. Dan cantik, bila sesuai dengan tuntunan Islam adalah sebuah ibadah.


Cara Muslimah Mempercantik diri

Cantik Luar Dalam

Adalah sebuah kebahagiaan apabila Wanita Muslimah di katakan cantik....
entah tulus atau pun hanya sekedar ucapan yang terluncur begitu saja.
Seperti yg digambarkan dalam postingan sebelumnya yg berjudul Yang Cantik tetap Cantik. yang mana artikel tersebut menggambarkan ketidakgunaan mempercantik diri secara berlebihan. karna kecantikan batinlah yang menentukan kebahagian bukan hanya di dunia bahkan nanti di Akhirat kelak.


Cara Muslimah Cantik Luar dalam

Sulit memang untuk Para Wanita Muslimah mempercantik dirinya untuk menjemput impiannya menjadi wanita yg di dambakan setiap kaum adam. Banyak muslimah bisa cantik, elegan kelihatan dari luar, tapi untuk kecantikan dari dalam, masih sulit dilakukan.

Kawan Senyum... ada sedikit tips agar muslimah terlihat cantik luar dan dalam
untuk memancarkan cantik diluar, perbaiki dulu dalamnya. coba lihat artikel yg berjudul : Pesona Kecantikan Batin Wanita Muslimah (Inner Beauty) disitu digambarkan bagaimana cantiknya Wanita Muslimah terlihat dari dalamnya ( prilaku dan hatinya). dan berikut adalah Kiat Cantik Luar Dalam agar cantik luar dalam menjadi ciri khas bagi Wanita Muslimah.
Cantik luar dalam bagi muslimah adalah perpaduan cantik secara fisik dan rohani.

Menjadi Muslimah Cantik Luar Dalam, Siapa Mau??? 

  • A. Beauty is not is the face but a light in the heart
Kecantikan sejati adalah kecantikan yang tak akan pudar dan abadi. Tidak memiliki batasan waktu ataupun masa tertentu. Kalaulah kecantikan itu hanya terletak pada seraut wajah dan sesosok tubuh, maka kecantikan tersebut bukanlah kecantikan sejati. Kecantikan pada wajah dan tubuh seseorang hanya bersifat sementara dan terbatas pada usia. Apabila usia bertambah tua, kulit akan berkerut, pipi berubah peyot, gigi menjadi ompong dan tubuh menjadi renta. Kecantikan pun akan musnah. Atau, jika si wajah cantik itu tersiram air raksa, wajah jelitanya akan hancur dan rusak. Sebaliknya, wajah buruk rupa dan tubuh yang kurang proporsional dapat “disulap” dengan bedah plastik menjadi indah menawan. Kecantikan fisik seringkali menjadi sesuatu yang bisa saja direkayasa dan dimanipulasi.

Tidak demikian dengan kecantikan sejati. Kecantikan yang muncul karena ketulusan, tidak akan dapat direkayasa. Hati yang bersih, jiwa yang tenang, akhlak dan kepribadian yang mulia, bukanlah sesuatu yang instan dan dilandasi kepura-puraan. Semua itu adalah suatu proses yang matang dan integral. Bukan asesoris, bukan pula polesan.
  • B. Kecantikan Sejati Bersumber dari Hati
Setiap kebaikan dan kebahagiaan yang dimiliki manusia berpangkal pada kesempurnaan ruhani dan bersihnya hati. Kecemerlangan hati berpengaruh kuat dalam kehidupan pemiliknya. Hati yang bersih dan sehat (qalbun salim) akan terbias pada jasad seseorang. Memantul pada matanya, wajahnya, lisannya, kepribadian, dna akhlaknya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits: “Sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad tersebut. Jika ia buruk, maka buruk pula seluruh jasad itu. Ingatlah, bahwa ia dalah hati.” (HR. Bukhari). Oleh karena itu, hati merupakan sumber utama kecantikan sejati. Hanya kelurusan dan kebersihan hatilah yang dapat memancarkan “kekuatan”  (atau yang biasa disebut aura) secara murni tanpa manipulasi.

Hati yang bersih dan sehat memiliki definisi beragam. Banyak versi tentang identifikasi hati tersebut. Sehingga, ada sebagian kalangan yang tetap menilai seseorang berhati baikd an bersih meski ia orang yang ingkar dan berakidah sesat. Tak peduli sering bermaksiat, memamerkan aurat atua pelaku seks bebas. Dengan kata lain, asalkan tidak berbuat jahat, aniaya, menyakiti orang lain atau mengganggu kepentingan umum, maka ia tergolong orang yang berhati baik. Standar penilaian hati semacam ini hanya memaknai kebaikan hati dengan perilaku-perilaku yang sesuai dengan aturan dan norma masyarakat. Padahal, standar itu saja belum cukup. Karena penilaian terhadap hati yang bersih, baik dan sehat mencakup dua sisi.
  1. Sisi pertama adalah kondisi batiniah hati. Sisi lain berkaitan dengan keimanan yang meresap ke dalam hati dan pengetahuan hati terhadap ­al-haq, serta iradah (kehendak) hati untuk mengikuti al-haq tersebut. Karena kehidupan dan kesehatan hati tidak mungkin terwujud kecuali bila hati mengetahui dan menghendaki kebenaran, serta mengutamakannya dari yang lain. Sehingga, meski terlihat baik, seseorang tidak bisa dikatakan berhati baik, bersih dan sehat jika ia tidak memiliki cahaya keimanan dan ­al-haq di dalam hatinya, sebaik apapun orang itu.
  2. Sisi kedua adalah bias kebersihan dan kebaikan hati yang dalam akhlak dan kepribadian si empunya hati. Hati laksana cermin. Kebersihan dan kelurusannya akan terpantul dalam ebntuk indahnya perilaku dan baiknya perbuatan seseorang. Hati juga ibarat raya yang menguasai pelayan-pelayannya, yaitu anggota tubuh lainnya. Jika sang raja lurus, maka luruslah pelayannya. Demikian pula sebaliknya.
  • C. Percantik Diri dengan Akhlak Terpuji
Wanita cantik memang banyak, tapi jarang yang molek pula akhlaknya. Ibarat bunga yang indah, tapi tak wangi. Oleh karena itu, dapatkahlah kecantikan sejati. Kencatikan berupa wajah hati dan rupa budi yang menawan. Ingat bahwa kecantikan itu memancar dari dalam ke luar. Bukan sebaliknya. Sehingga, tanamilah hati dengan keimanan dan kebenaran (al-haq), yang dilandasi ilmu yang benar (shahih). Kemudian, hiasilah dengan perbuatan (akhlak) yang baik, sebagai buah dari suburnya hati dan berseminya tunas iman. Wajah, perilaku dan kepribadian kita akan nampik cantik sekali. Pesona kecantikan yang sesungguhnya, bukan pesona semu yang kasat mata. Bahkan, biar rupa tak jelita, tapi perangainya istimewa.

Untuk membiasakan diri dengan akhlak yang baik dan santun, kadangkala diperlukan latihan yang “keras”. Latihan yang dimaksud adalah dengan menggembleng jiwa dan raga kita kepada perbuatan-perbuatan yang bisa mendatangkan sifat dan akhlak yang dimaksudkan. Siapa yang ingin memiliki sifat dermawan dan murah hati, maka dia harus memaksa dirinya untuk berkorban. Siapa yang ingin memiliki hati yang lembut, sabar dan penyayang, maka dia harus memaksa lisannya untuk tidak berkata kasar dan keji, mendidik jiwanya untuk menahan amarah dan lapang dada, serta menghindarkan hatinya dari iri, dengki, jahat dan keras hati. Begitu pula dengan sifat-sifat terpuji lainnya. Hingga ia terbiasa dengan akhlak karimah (mulia) tersebut dan mengikis habis sifat-sifat buruk miliknya.

Kebiasaan itu akan membawa efek yang sangat besar bagi perubahan tabiat. Bukanlah biasa itu karena biasa, baik terpaksa maupun dipaksa? Sebagaimana prajurit yang dilatih dengan disiplin dan latihan keras, ia akan menjadi sosok yang tangguh dan tidak bermalas-malasan. Tapi harus diingat, hasil pembiasaan ini tidak bisa diperoleh hanya dalam sehari dua hari atau tempo yang singkat. Pengaruhnya akan nampak jika latihan dilakukan secara kontinu dan berkesinambungan.

Untuk mendapatkan kebagusan akhlak, hendaknya kita selalu memohon kepada Allah, sebagaimana yang dipanjatkan oleh Nabi SAW, pemilik akhlak yang agung. “Dan berilah hidayah kepadaku agar baik akhlakku. Tak ada yang mampu memberi hidayah untuk memperbaikinya kecuali Engkau” (HR. Al-Haitsami dan Abu Ya’la).

Satu hal yang wajib kita ingat, bahwa kebaikan dan kesucian diri tidak lepas dari taufik Allah SWT. “Aku tidak bermaksud kecuali (melakukan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah” (QS. Huud: 88).

Yang pasti, apa yang kit lakukan bukan karena kemampuan kita semata. Karena seluruh kemudahan dan kemampuan yang ada adalah karunia Allah. Semua karena Allah. Tidak ada kemudahan kecuali Allah. Semua karena Allah. Tidak ada kemudahan kecuali yang ia mudahkan dan takkan ada kesulitan jika ia menjadikannya mudah. La quwwata illa billah. “Wahai Zat Yang Maha Hidup, Wahai Zat yang terus-menerus mengatur hamba-Nya, dengan rahmat-Mu aku memohon perlindungan, dan perbaikilah seluruh keadaanku, serta janganlah Engkau (menjadikan) aku bersandar pada diriku, sekejab matapun” (Silsilah Al-Hadits Ash-Shahihah, No. 27).
  • D. Iman Paling Sempurna dan Dijamin Rumah Surga
Keutamaan akhlak begitu banyak. Memperhatikan sebab-sebab yang mendatangkan keutamaan akan menjadi spirit dan motivator kuat dalam memperbaiki akhlak diri. Ibarat bahan bakar, mengetahui keutamaan akhlak mulia dapat memacu kita untuk berusaha merealisasikannya. Berikut dijelaskan beberapa keutamaan akhlak.
  1. Manusia beriman (mukmin) disifati dengan iman sempurna, jika ia memiliki akhlak mulia. “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
  2. Akhlak menjadi sebab dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya. “Nabi SAW didatangi oleh sekelompok orang, mereka bertanya, ‘Wahai Rasullullah, siapakah hamba Allah yang dicintai-Nya?’ Nabi SAW menjawab, ‘Orang yang paling baik akhlakny’” (HR. Al-Haitsami). “Tidaklah kalian ingin mengetahui orang yang paling kucintai?’ ‘Tentu, ya Rasulullah’, Nabi pun bertanya kembali, ‘Tidakkah kalian ingin mengetahui orang yang paling kucintai?’ Mereka menjawab, ‘Tentu ya Rasulullah’, Nabi pun menjawab, ‘Orang yang paling akhlaknya’” (HR. Ahamd).
  3. Akhlak mulia menjadi faktor utama maksunya seseorang ke dalam surga. Setelah ketakwaan kepada Allah. “Penyebab utama masuknya manusia ke dalam surga adalah takwa kepada Allah dan kebaikan akhlaknya” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). Rasulullah SAW juga menjaminkan sebuah rumah di surga untuk mereka yang berakhlak mulia. “Aku menjamin sebuah rumah yang paling tinggi tingkatannya di surga bagi orang yang baik akhlaknya” (HR. Al-Haitsami).
  • E. Perhiasan Dunia Terindah
Wanita dapat rekomendasi Al-Qur’an untuk menduduki peringkat tertinggi keindahan-keindahan yang diinginkan manusia, “Dijadikan indah (pandangan) manusia apa-apa yang diingini yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak dan sawah ladang” (QS. Ali Imran: 4). Wanita juga merupakan salah satu perhiasan dunia. Dan di antara berbagai perhiasan dunia ini, wanita salehahlah yang menjadi perhiasan terbaik dan terindah. “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita salehah” (HR. Muslim).

Shalihah adalah kata sifat yang berarti baik. Dalam bahasa Arab imbuhan ta’ marbutah  (ﺔ) di akhir sebuah kata sifat menunjukkan bahwa sesuatu yang disifati tersebut adalah muannats (perempuan). Wanita shalihah adalah wanita yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Kemuliaan bukanlah sekadar kecantikan fisiknya. Justru ia berusaha menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi orang lain. Saat mendapati keterbatasan fisik pada dirinya, wanita salehah tidak akan pernah merasa kecewa dan gelisah. Karena, ia paham bahwa hal itu akan menjerumuskan pada sikap kufur nikmat. Dia tidak akan merasa inferior dengan keterbatasan fisiknya, karena ia sadar sepenuhnya bahwa nilai kemuliaan adalah keimanan dan ketakwaan. Bukan tampilan lahiriahnya.

Ia memiliki komitmen kuat dalam berpegang teguh terhadap syari’at-Nya. Ia jaga kehormatan dan harga dirinya (iffah). Ia hiasi dirinya dengna rasa malu, yang dapat meredam keinginannya untuk berbuat cela dan mengontrol perilakunya. Lisannya basah dengan zikir, jujur, dan jauh dari kekejian, cacian, olok-olok, ghibah (menggunjing) dan namimah (mengadu domba). Ia juga menahan pandangan matanya dan menjaga hatinya dair hal-hal yang diharamkan Allah.

Hatinya terbebas dari segala bentuk penyakit hati, ia ikhlas karena Allah serta terbebas dari riya’ dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orna glain). Hatinya salim dan penuh dengan kelembutan. Dermawan, penyayang dan tawadhu’.

Ia selalu berbuat baik dan penuh bakti kepada kedua orang tua (birrul walidain). Jika ia telah bersuami, ia berbakti dan senantiasa mena’ati suami dalam hal yang makruf, berusaha mencari ridha suami, membahagiakannya dan setia mendapingnya dalam segala kondisi. Ia juga berusaha berbuat baik dan memuliakan tetangga, menjalin dan menjaga hubungan silaturrahim dengan saudara, serta menghormati orang lain. Dirinya merupakan proyeksi nilai-nilai Islam mulia.
Itulah potret wanita salehah, perhiasan dunia terindah.
  • F. Warning!!! Jika Hati Kita ingin Sehat Selalu Hindari Penyakit Ini ...
Hati sangat rentan dengan berbagai penyakit yang bisa menyerang. Penyakit-penyakit hati harus diwaspadai supaya tak merusak kesuburan hati. Berikut penyakit-penyakit hati yang harus dijauhi :
  1. Iri Hati
    Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang dan rezeki dan nikmat yang didapat oleh oran glain, serta cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan adalah iri dalam hal berbuat kebaikan. Misalnya, iri terhadap orang yang paham terhadap dien, penghafal Al-Qur’an, ahli ibadah, atau dermawan, untuk kemduian mengingingkan dirinya seperti mereka, sehingga bisa melakukan amalan yang mereka lakukan.
  2. Dengki/Hasad
    Dengki adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut.
  3. Fitnah
    Fitnah adalah suatu perbuatan yang menjelek-jelekkan, menodai, merusak, menipu, membohongi orang lain tanpa bukti yang kuat, sehingga menimbulkan permusuhan.
  4. Hasud
    Hasud adalah berusaha mempengaruhi orang lain untuk membangkitkan kebencian atas orang lainnya dan membuat amarah orang tersebut meluap sehingga timbul kebencian antar sesama dan memecah belah ukhuwah.
  5. Buruk Sangka
    Buruk sangka adalah curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas. Prasangka buruk ini dapat menyebabkan seseorang yang memiliki persepsi negatif atas orang lain tanpa dasar.
  6. Khianat
    Khianat adalah tidak bertanggungjawab, melalaikan atau menyepelekan amanat/kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya.
  7. Sombong
    Sombong adalah merasa lebih dari orang lain dan menganggap dirinyalah yang paling baik, serta merendahkan orang lain. Termasuk juga sombong ialah menganggap segala kebaikan dan keberhasilan berasal dari dirinya, tanpa menyadari adanya kehendak Allah dan bantuan orang lain.
  8. Zalim
    Zalim adalah berbuat semena-mena dan bersikap “semau gue” tanpa peduli dengan orang lain. Menganiaya diri sendiri dengan melakukan perbuatan dosa dan maksiat juga merupakan bentuk kezaliman.
  9. Dendam
    Dendam adalah perasaan ingin membalas perbuatan yang dilakukan oran glain atas dirinya berdasar amarah dan kebencian.
  10. Tamak
    Tamak adalah menginginkan kesenangan dunia menjadi miliknya tanpa peduli dengan kesedihan dan kesengsaraan orang lain yang lebih membutuhkan; menguasai sesuatu tanpa ingin berbagi dengan orang lain.
  11. Riya’
    Riya’ adalah perasaan yang mendasari suatu amal yang ditujukan kepada selain Allah. Riya’ merupakan syirik kecil yang seringkali hadir tanpa disadari.
  12. Munafik
    Munafik adalah sifat seseorang yang bila dipercaya, berkhianat; bila berkata, berdusta; dan bila berjanji, ia ingkar.
Oleh karena itu, hati-hatilah menjaga hati. Scan selalu hati, supaya kerusakannya dapat segera kita deteksi. Jaga selalu hati, agar sehat dan penyakit tak mau hinggap.

Semoga artikel Cara Muslimah Mempercantik diri ini menginspirasi para wanita agar menjadi Muslimah yang bukan hanya mengutamakan kecantikan lahiriah saja, melainkan juga menjaga kecantikan batin yang merupakan hakikat kecantikan yang sesungguhnya. Jangan lewatkan posting menarik lainnya tentang Catatan Hati Seorang Muslimah. Terimakasih sudah singgah di Blog senyumkudakwahku.blogspot.com.


Sumber : pernikmuslim.com, wulandarialzura.blogspot.com,muslimah-id.com, Google dan Berbagai Sumber

Popular Posts